
Di pasar saham selalu berlaku supply dan demand, tetapi seperti yang ada di dunia nyata, hal ini bisa dimanipulasi, tentunya oleh pihak yang memiliki cukup modal dan juga tujuan dalam memanipulasi harga, bisa itu dinaikkan atau diturunkan.
Harga yang tertera di layar aplikasi trading, ada yang beranggapan itu merupakan harga priced-in, atau ada yang nyebut juga harga efisien, harga itulah yang mencerminkan keadaan pelaku pasar, harapan dan tujuan dari masing-masing pelaku pasar.
Tetapi harga ini tidaklah berlaku tetap, atau seiring dengan perjalanan waktu/hari, harga bisa turun secara volatile, bahkan bisa sampai ARB atau ARA tergantung dari smart money yang sedang memiliki tujuan saat itu, dan apakah harga akan mengarah menguntungkan kita atau justru sebaliknya.
Melihat pasar yang makin tidak menentu dari awal tahun, meski masih bisa mendapatkan untung di pasar modal, tapi secara makro kita tidak ada yang tahu, plan apa, atau hendak kemana arahnya, meski secara historis akan cenderung naik, berapa lamanya hanya pasar yang tahu, karena seperti pepatah, pasar selalu benar.
Kita ambil contoh saham yang dulunya besar, secara harga dan juga valuasi, yang paling tersohor saham Uniliver (UNVR), dulu bisa merajai, dan bisa dibilang saham yang paling besar, dan juga paling banyak diikuti oleh investor, tetapi seiring dengan waktu, harga sahamnya turun, dan juga valuasi sahamnya turun, bahkan saat ini di bawah 1500.
Yang sekarang bagus, belum tentu bagus di masa depan, dan yang sekarang tidak bagus, belum tentu tidak bagus di masa depan, karena pasar selalu berubah, dan harga sahamnya juga bisa berubah, dan ini adalah peluang bagi trader untuk mendapatkan keuntungan atau kerugian.